Komponen, Desain Arsitektur dan Business Process dari Sistem Informasi


Bonjour à tous

Kembali lagi di blog Storminlovers.blogspot.co.id . Pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai pengertian komponen sistem informasi, desain arsitektur sistem informasi dan sedikit info mengenai business process.

Pertama, kita akan membahas mengenai pengertian komponen sistem informasi.

Didalam Sistem Informasi ada beberapa komponen yang masing-masing memiliki fungsi serta kegunaannya sendiri. Beberapa komponen sistem informasi serta fungsinya antara lain :

1.            Komponen Input
Merupakan data yang masuk / dimasukkan kedalam sistem informasi

2.            Komponen Output
Adalah informasi atau dokumentasi (data) yang dikeluarkan dan dapat beguna untuk semua manajemen

3.            Komponen Basis Data
Merupakan kumpulan data yang saling berhubungan dan tersimpan didalam komputer menggunakan software database

4.            Komponen Model

Adalah kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang akan memproses data yang ada atau yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan output yang diinginkan

5.            Komponen Teknologi
Yaitu alat dalam sistem informasi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirim output juga dapat memantau pengendalian sistem.

6.            Komponen Kontrol
Merupakan pengendalian yang dirancang untuk menanggulangi gangguan terhadap sistem informasi. 

Selanjutnya, kita akan menyenggol sedikit tentang desain arsitektur dalam sistem informasi. Langsung saja tanpa basa basi.


Desain arsitektur berkaitan dengan memahami bagaimana sistem harus diatur dan bagaimana merancang struktur keseluruhan sistem itu. Desain arsitektur adalah tahap pertama dalam proses desain perangkat lunak. Output dari proses desain arsitektur adalah model arsitektur yang menggambarkan bagaimana sistem ini disusun sebagai satu set komponen untuk berkomunikasi.

Tiga keuntungan secara eksplisit merancang dan mendokumentasikan arsitektur perangkat lunak yaitu:

1.            Komunikasi Stakeholder. Arsitektur adalah presentasi tingkat tinggi dari sistem yang dapat digunakan sebagai fokus utama untuk diskusi dengan berbagai pemangku kepentingan yang berbeda.

2.            Analisis Sistem. Membuat sistem arsitektur yang jelas pada tahap awal dalam pengembangan sistem memerlukan beberapa analisis. keputusan desain arsitektur memiliki efek mendalam apakah bisa atau tidak sistem dapat memenuhi persyaratan kritis seperti kinerja, kehandalan, dan pemeliharaan.

3.            Skala besar penggunaan kembali. Sebuah model arsitektur sistem merupakan deskripsi kompak, dikelola bagaimana sistem diorganisir dan bagaimana komponen beroperasi. Arsitektur sistem ini sering sama untuk sistem baru yang dibuat dengan persyaratan yang sama dan dapat mendukung penggunaan kembali perangkat lunak dalam skala besar.


Gaya arsitektur tertentu dan struktur yang Anda pilih untuk sistem harus tergantung pada persyaratan sistem non-fungsional seperti :


1.            Kinerja. Jika kinerja merupakan persyaratan penting, arsitektur harus dirancang untuk melokalisasi operasi penting dalam sejumlah kecil komponen, dengan komponen ini semua digunakan pada komputer yang sama daripada didistribusikan di seluruh jaringan. 

2.            Keamanan. Jika keamanan merupakan kebutuhan penting, struktur berlapis untuk arsitektur harus digunakan, dengan aset yang paling penting dilindungi di lapisan terdalam, dengan tingkat tinggi validasi keamanan diterapkan pada lapisan ini.

3.            Keselamatan. Jika keselamatan merupakan persyaratan penting, arsitektur harus dirancang sehingga operasi yang terkait dengan keselamatan semua terletak di salah satu komponen atau sejumlah kecil komponen. Hal ini akan mengurangi biaya dan masalah validasi keamanan dan memungkinkan untuk menyediakan sistem perlindungan terkait yang dapat dengan aman mematikan sistem dalam hal kegagalan.

4.            Ketersediaan. Jika ketersediaan merupakan kebutuhan penting, arsitektur harus dirancang untuk memasukkan komponen berlebihan sehingga dimungkinkan untuk mengganti dan memperbarui komponen tanpa henti sistem.

5.            Perawatan. Jika perawatan merupakan persyaratan penting, arsitektur sistem harus dirancang menggunakan fine-grain, komponen mandiri yang dapat mudah diubah. Produsen data harus dipisahkan dari konsumen dan struktur data bersama harus dihindari.

Banyak pola umum yang dapat digunakan dalam pengembangan perangkat lunak. Beberapa diantaranya yaitu Layered architecture, Repository architecture, Client–server architecture, dan Pipe and filter architecture.

Topik terakhir yang akan kita bahas dalam postingan kali ini adalah tentang business process dalam sistem informasi. Langsung saja kita bahas dibawah ini.

Proses bisnis adalah suatu kumpulan aktivitas atau pekerjaan terstruktur yang saling terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu atau yang menghasilkan produk atau layanan (demi meraih tujuan tertentu).  Suatu proses bisnis dapat dipecah menjadi beberapa subproses yang masing-masing memiliki atribut sendiri tetapi juga berkontribusi untuk mencapai tujuan dari superprosesnya.
Terdapat tiga jenis proses bisnis:

1.            Proses manajemen, yakni proses yang mengendalikan operasional dari sebuah sistem. Contohnya semisal Manajemen Strategis
2.            Proses operasional, yakni proses yang meliputi bisnis inti dan menciptakan aliran nilai utama. Contohnya semisal proses pembelian, manufaktur, pengiklanan dan pemasaran, dan penjualan.
3.            Proses pendukung, yang mendukung proses inti. Contohnya semisal akunting, rekruitmen, pusat bantuan.

Beberapa karakteristik umum yang dianggap harus dimiliki suatu proses bisnis adalah:

1.            Definitif: Suatu proses bisnis harus memiliki batasan, masukan, serta keluaran yang jelas.
2.            Urutan: Suatu proses bisnis harus terdiri dari aktivitas yang berurut sesuai waktu dan ruang.
3.            Pelanggan: Suatu proses bisnis harus mempunyai penerima hasil proses.
4.            Nilai tambah: Transformasi yang terjadi dalam proses harus memberikan nilai tambah pada penerima.
5.            Keterkaitan: Suatu proses tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus terkait dalam suatu struktur organisasi.
6.            Fungsi silang: Suatu proses umumnya, walaupun tidak harus, mencakup beberapa fungsi.

Sering kali pemilik proses, yaitu orang yang bertanggung jawab terhadap kinerja dan pengembangan berkesinambungan dari proses, juga dianggap sebagai suatu karakteristik proses bisnis. Ketika pemilik proses bisnis bekerja beberapa analisa dilakukan. Analisis proses bisnis umumnya melibatkan pemetaan proses dan subproses di dalamnya hingga tingkatan aktivitas atau kegiatan.

Analisa proses bisnis:

Analisa Proses Bisnis - Strategis
Analisa proses bisnis dalam rangka rekayasa ulang proses bisnis yang bersifat strategis mempunyai ruang lingkup pembahasan yang berbeda dengan yang bersifat taktis. Analisa proses bisnis dalam rangka rekayasa ulang proses bisnis strategis atau disebut juga strategic analysis and reengineering biasanya mempunyai skala besar dan bersifat jangka panjang dimana secara mendasar melakukan transformasi cara organisasi melakukan bisnis yang akan berdampak pada strategi bisnis secara keseluruhan.

Analisa Proses Bisnis – Taktis
Analisa proses bisnis yang bersifat taktis dilakukan pada tingkat operasional.
Perusahaan yang lebih terfokus pada masalah masalah konkrit dan riil seperti creative organization redesign dan change management, tidak terfokus pada hal yang abstrak seperti strategi, sifat bisnis dan proses inti.


Komentar